Tegal, 2 Desember 2025 — SLB SPK Muhammadiyah turut serta memeriahkan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 yang diselenggarakan di Pendopo Balaikota Kota Tegal. Acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai kesetaraan hak dan potensi luar biasa penyandang disabilitas.
Peringatan HDI tahun ini diawali dengan penyerahan penghargaan kepada para juara lomba-lomba disabilitas yang telah dilaksanakan pada waktu sebelumnya. Para peserta dari berbagai sekolah inklusi dan SLB di Kota Tegal menerima penghargaan atas prestasi dan kreativitas mereka dalam berbagai kategori lomba. Momen ini disambut penuh kebanggaan oleh siswa, orang tua, dan pendamping.
SLB SPK Muhammadiyah juga berkesempatan untuk menampilkan karya dan bakat terbaik dari para Siswa Siswi Hebat. Pada kesempatan tersebut, sekolah mempersembahkan penampilan drumband yang energik dan tari-tarian yang dibawakan dengan penuh semangat dan keindahan oleh para peserta didik. Aksi panggung ini berhasil memukau para tamu undangan serta menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mampu menampilkan potensi maksimal dengan dukungan yang tepat.
Selain penampilan, SLB SPK Muhammadiyah membuka stand pameran hasil karya siswa, yaitu Batik Ciprat Disabilitas. Karya-karya batik tersebut menjadi bukti kreativitas dan keterampilan motorik yang dikembangkan melalui program pembelajaran keterampilan di sekolah. Banyak pengunjung yang memberikan apresiasi atas keunikan motif dan kualitas hasil ciprat yang dihasilkan oleh para siswa.
Kepala SLB SPK Muhammadiyah menyampaikan rasa syukur dan bangga atas partisipasi aktif sekolah dalam peringatan HDI 2025. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa setiap anak memiliki potensi hebat. Tugas kita adalah memberikan ruang, kesempatan, dan dukungan agar mereka bisa berkembang dan tampil percaya diri,” ujarnya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Pendopo Balaikota Tegal berlangsung meriah dan penuh makna. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang semakin inklusif dan ramah disabilitas.